
Nah apalagi kalau kita membahas tentang Budaya di Kota Malang, masyarakat yang terkenal ramah dan gotong-royong membuat nyaman berlama lama di kota ini.
Topeng Malang, pembahasan kita yang pertama, menurut sumber yang pernah aku baca Topeng Malangan merupakan seni pemahatan topeng yang asli bercirikan khas Malang. Salah satu seni karya tradisional ini masih tetap bertahan sampai saat sekarang. Berdasarkan beberapa catatan sejarah menyebutkan bahwa Topeng Malang adalah sebuah kesenian kuno yang telah berusia ratusan tahun. Pada masa dahulu Topeng Malang ini diwujudkan dengan bentuk pertunjukan yaitu saat ada acara tertentu seperti pernikahan, selamatan, dan hiburan pejabat tinggi kala itu. Topeng Malang sedikit berbeda dengan jenis topeng yang ada di Indonesia, coraknya khas dari pahatan kayu yang lebih realis serta menggambarkan karakter wajah seseorang.
Terdapat banyak ragam dari jenis Topeng Malang yang dibuat seperti karakter jahat, baik, gurauan, sedih, kecantikan, ketampanan, bahkan sampai karakter yang sifatnya tidak teratur. Sajian ini nantinya dipadukan dengan tatanan rias dan pakaian untuk memainkan sebuah pewayangan atau cerita tertentu menggunakan
Topeng Malang.

Karakteristik Topeng Malangan berbeda dengan topeng dari daerah lain, seperti Solo, Cirebon, dan Bondowoso. Perbedaannya terletak pada ragam warna yang lebih banyak dibanding topeng daerah lain. Selain itu, ornamen atau ukirannya juga lebih detail. Hal yang paling menonjol, untuk karakter para ksatria ada cula, memakainya menggunakan tali. Topeng Malangan berkembang sejak masa kerajaan Hindu-Budha, dengan ciri khas cula, sinom, dan urna. Urna melambangkan karakter manusia, sinom sebagai semesta, dan cula melambangkan penguasa sebagai pengendali alam dan manusia.
Terdapat 76 karakter tokoh yang dibagi menjadi empat kelompok besar. Pengelompokan pertama adalah sosok Panji dengan ciri-ciri berbentuk pemuda tampan, berbudi pekerti luhur dan gagah berani. Kelompok kedua merupakan wujud tokoh antagonis yang sesuai dengan corak ukiran pada topeng, yakni bermata bulat besar dan mempunyai taring. Kelompok ketiga adalah kelompok tokoh abdi atau pembantu dengan ornamen lucu pada ukirannya. Kelompok keempat adalah binatang sebagai pelengkap cerita.
Selain model atau wujud pertokohan, ciri Topeng Malangan dikuatkan dari pewarnaan dengan kombinasi lima warna dasar yakni, merah melambangkan keberanian, putih melambangkan kesucian, hitam melambangkan kebijaksanaan, dan kuning melambangkan kesenangan, serta hijau melambangkan kedamaian.
Beberapa sumber menyebutkan ada beberapa karakter unik dari Topeng Malang, seperti karakter Demang yang menggambarkan sosok pejabat kala itu, Dewi Kili Suci dan Dewi Sekartaji yang menggambarkan kecantikan, Bilung yang menggambarkan karakter tidak teratur dan sebagainya. Uniknya lagi semua hasil dari Topeng Malang dibuat berdasarkan alur tradisional, dari memilih bahan kayu, mengukir, pembentukan karakter, sampai proses pengecatan semua dilakukan secara manual. Saat ini, kesenian Topeng Malang kerap dimainkan ditingkat pejabat tinggi daerah atau bahkan pertunjukan khusus yang memang disengaja untuk menarik wisatawan datang ke Malang.
Bukan hanya Topeng Malang saja yang menjadi ciri khas Kota yang berudara dingin ini. Akan tetapi juga ada makanan yang menjadi kebanggaan kota ini.
Bakso Malang ,

Tidak ada komentar:
Posting Komentar